Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry. Lorem Ipsum has been the industry's standard dummy text ever since the 1500s, when an unknown printer took a galley of type and scrambled it to make a type specimen book. It has survived not only five centuries, but also the leap into electronic typesetting, remaining essentially unchanged. It was popularised in the 1960s with the release of Letraset sheets containing Lorem Ipsum passages, and more recently with desktop publishing software like Aldus PageMaker including versions of Lorem Ipsum.

Minggu, 18 Maret 2012

Tiket Konser Dream Theater Dijual Mulai Rp750 ribu – Rp4 juta

Dream Theater in 1989: John Petrucci, Mike Por...


Setelah beberapa tahun pecinta musik keras menanti kedatangan grup musik rock Dream Theater, akhirnya tahun ini Variant Entertainment memboyongnya ke Jakarta.
Pada hari Sabtu, 21 April 2012 nanti Dream Theater dijadwalkan akan konser untuk pertama kali di Indonesia. Bertempat di gedung Mata Elang International Stadiun, Pantai Carnaval Ancol, Jakarta Utara, grup band asal Massachusetts ini akan menampilkan konser musik metal yang megah.
Tak tanggung-tanggung grup yang beranggotakan James LaBrie (vokal), John Petrucci (gitar), John Myung (bass), Jordan Rudess (keyboard) dan personil baru Mike Mangini (drum) membawa peralatan hingga lebih dari 5 ton.
“Hampir semua tamu minta rider. Dream Theater akan bawa alat yang cukup banyak. Mereka bawa sekitar 4,6 – 5,6 ton kargo untuk peralatannya dia. John akan membawa lemari gitarnya, John Myung juga bawa. Untuk audio 150ribu watt, lighting 150ribu watt”, papar Triadi Noor selaku promotor Variant Entertainment.
Kedatangan Dream Theater kali ini merupakan rangkai World Tour 2012 mereka. Jakarta merupakan satu-satunya kota di kawasan Asia Tenggara yang mereka Singgahi.
Untuk target penonton, pihak promotor menargetkan 9 sampai 10 ribu penonton. “Kapasitas gedung kan bisa di atas 15ribu orang. Tapi karena panggung Dream Theater besar dan lebar ya kita harapkan 9-10ribu penggemar bisa nyanyi bareng,” kata Triadi saat menggelar jumpa pers di Hardrock Cafe, Rabu (25/1).
Untuk harga tiket, panitia menyediakan 8 kelas berbeda. Untuk kelas festival dibandrol 1.5 juta, platinum 4 juta, gold 2.5 juta, untuk kelas silver baik left, right atau center dibandrol 1.5 juta, tribune left dan right masing-masing 750 ribu.
Tapi penggemar Dream Theater tidak perlu khawatir, panitia membuka presale yang pastinya dengan harga yang jauh lebih murah. Bagi yang berminat silakan melakukan pemesanan presale tiket di www.tiketonfire.com mulai dari 1-18 Februari.

Mastodon dan Dream Theater Siap Hadapi Grammy Awards

Dream Theater wordmark and "Majesty"...

Seperti yang diberitakan sebelumnya, band-band cadas seperti Mastodon, Megadeth, Foo Fighters, Sum 41 dan Dream Theatermenjadi nominator Grammy Awards 2012 untuk kategori Best Hard Rock/Metal Performance. Para nominator pun tampak antusias menyambut Grammy Awards yang bakal digelar tanggal 12 Februari tersebut.
Vokalis Dream Theater, James LaBrie, tampak tidak sabar menanti ajang bergensi tersebut. Bahkan ia sudah melakukan persiapan bila dia nantinya berkesempatan berjalan di atas panggung Grammy.
“Kami gembira. Secara pribadi aku telah menyiapkan sepatu terbaikku, sehingga aku bisa berjalan dengan baik di atas panggung. Ini adalah tentang pengakuan industri dan publik musik kepada kami,” ujarnya
Berbeda dengan Dream Theater yang tampak cukup percaya diri, Mastodon justru mengaku terkejut dengan hal tersebut. Melalui drummernya, Brann Dailor, Mastodon mengungkapkan rasa kagetnya. “Kami terkejut ketika kami mendengar bahwa kami termasuk nominasi karena kami belum pernah membayangkan sebelumnya,” kata Brann Dailor.
“Kami tidak pernah melihat kami sebagai bagian dari musik komersial dari sudut pandang manapun. Kami tidak pernah mengharapkan Recording Academy untuk pengakuan keberadaan kami. Tapi fakta bahwa kami turut dinominasikan di Grammy merupakan awal yang bagus,” lanjut Brann.

Duff McKagan: ‘Saya Ragu Reuni Guns N’ Roses Akan Terjadi’

Duff McKagan of Guns N'Roses
Pertengahan bulan lalu sempat tersiar kabar gembira mengenai kepastian reuni formasi klasik Guns N’Roses era Appetite For Destruction, yang dinyatakan oleh keyboardist Dizzy Reed akan terjadi di malam pelantikan mereka di ajang Rock And Roll Hall of Fame di Ohio, AS 14 April mendatang.
Sayangnya, kabar gembira ini kembali simpang siur setelah salah seorang anggota formasi klasik, Duff McKagan angkat bicara tentang reuni Guns N’Roses melalui sesi wawancara dengan Rolling Stone.
Ketika ditanya apakah dirinya akan berangkat ke Cleveland, Ohio untuk menghadiri ajang penghargaan Rock and Roll Hall of Fame bulan depan, musisi yang juga merupakan pemain bass Velvet Revolver ini menjawab bahwa ia akan datang.
“Saya tidak tahu (apa yang akan terjadi). Yang saya tahu, saya akan datang. Saya tidak bisa berbicara untuk yang lainnya lagi. Dan tidak akan. Saya akan ke sana dengan siap (tampil). Apakah Rock and Roll Hall of Fame penting bagi saya? Tidak. Apakah itu sesuatu hal yang saya cita-citakan? Bukan,” tegas McKagan.
“Ini bukan olahraga. Anda bisa masuk Baseball Hall of Fame, itu adalah hal yang buruk. Ini adalah sebuah olahraga yang kompetitif. Anda harus memperhitungkannya. Lihatlah, kami adalah sebuah band yang bagus – namun ada banyak sekali band yang bagus. Banyak orang menyukai band kami, pada akhirnya. Dan itu adalah mengesankan,” lanjutnya lagi.
Namun, ketika ditanya apakah semua personil formasi klasik Guns N’Roses akan hadir, ia meragukan hal itu.
“Saya pikir itu akan mematikan. Apakah saya mengharapkannya? Itu adalah pertanyaan yang rumit. Itu akan menakjubkan. Anda akan bermimpi, ‘Kami akan tampil dan memainkan ‘Nightrain’ dan ‘Brownstone’, dan melempar mic dan menjatuhkannya! Itu akan mematikan! Tapi saya ragu hal itu akan terjadi,’” ucap satu-satunya personil terakhir era Appetite yang mengundurkan diri dari Guns N’Roses di tahun 1997 ini, dan akhirnya menyisakan Axl Rose seorang.
Menurut McKagan, belum adanya komunikasi satu sama lain antar para personil menyebabkan kabar reuni ini simpang siur.
“Belum ada komunikasi siapa yang akan bermain. (Mungkin) jika ini pertengahan 1990-an dimana saya akan berusaha mengumpulkan para personel, namun saya bukanlah orang itu lagi. Sangat membuat frustasi untuk mengubah siapapun.. Saya bahkan tidak dapat meastikan saya ingin mengubah bagaimana setiap orang melihat situasi ini. Tapi saya akan datang,” jelas bassist yang akan merilis buku autobiografinya, It’s So Easy: and Other Lies pada 20 Maret mendatang.

Steven Tyler Akan Gelar Pernikahan Super Romanti

Aerosmith - Steven_Tyler

Frontman Aerosmith, Steven Tyler mengungkapkan bahwa ia ingin menggelar pernikahan di pantai sehingga ia bisa menulis ‘I love you’ di pasir pantai. Rocker berusia 63 tahun ini kini memang telah bertunangan dengan Erin Bradysejak Desember lalu.
Kepada majalah Life & Style ia menjelaskan konsep pernikahan yang ingin digelarnya. “Rencana pernikahanku sangat bagus,” ujarnya. “Aku tau di mana kami akan menikah. Aku pikir antara Hawaii atau Phuket, Thailand,” tambahnya.
Steven sangat berharap bisa menggelar pernikahan yang berkesan dan tidak dapat dilupakan oleh Erin. “Aku ingin menulis ‘I love you’ pada seseorang di pasir pantai dan memberinya kejutan. Ini akan terjadi di suatu tempat. Aku tau bagaimana melakukannya dengan cara yang super romantis,” tutur ayah Liv Tyler ini.
Penyanyi bersuara khas ini telah berpacaran dengan Erin sejak 5 tahun yang lalu. “Aku mencintainya. Aku mencintainya,” kata pria yang juga merupakan juri American Idol ini berulang-ulang.
Ditanya tentang apakah ia ingin menambah momongan lagi, Steven enggan berspekulasi dan lebih memilih mengalir. “Aku tidak tau. Kita tunggu saja nanti. Aku tidak terlalu terburu-buru,” pungkasnya.

Fans Berkelahi, Van Hallen Hentikan Konser Sejenak

Taken at The Van Halen Tour featuring David Le...

Pentolan sekaligus vokalis Van Hallen, David Lee Roth terpaksa menghentikan penampilannya saat tampil di Manchester, Selasa (13/3). Pasalnya saat dia mengusung tembang klasik dari Roy Orbison berjudul Pretty Womanterjadi insiden perkelahian.
Tak jelas apa yang menyebabkan penonton tersebut berkelahi. Saat melihat hal tersebut, David merasa tidak nyaman sehingga dia menghentikan lagu tersebut. Dengan sedikit marah, David pun memaki para penonton yang berkelahi di dalam konser yang digelar di Verizon Wireless Arena.
“Hentikan perkelahian ini,” teriak David yang disambut applause dari penonton. “Apa yang kalian pikirkan ini bukan mosh pit. Kalian datang ke sini dan berpikiran hanya untuk berkelahi?” imbuhnya.
Para keamanan pun bergegas untuk mengamankan penonton yang berkelahi. Merasa keadaan sudah aman, David pun menginstruksikan drummernya untuk memulai lagu ini dari awal.

Tak Siap, The Rolling Stones Tunda Tur Dunia

English: Mick Jagger, Keith Richards, Ronnie W... 
 
Band legendaris asal Inggris, The Rolling Stones, mengumumkan bahwa mereka akan menunda tur perayaan 50 tahun mereka. Tur ini harus ditunda hingga 2013 dengan alasan para personel mereka tidak siap.
“Pada dasarnya, kami belum siap,” ujar sang gitaris Keith Richard mengungkap alasan penundaan tur tersebut. Namun Keith masih membuka kemungkinan tur tersebut akan dilakukan pada 2013. “Aku rasa itu lebih masuk akal,” tambahnya.
Pada akhir 2011 lalu, Keith, Charlie Watts dan Ronnie Wood sepakat mereka akan melakukan tur tersebut tahun ini, tapi mereka juga menyatakan akan menunggu hingga kesibukan Mick Jagger bersama proyek sampingannya, Superheavy, selesai.
Untuk mengisi kekosongan jadwal selama tahun 2012, Keith akan berencana akan masuk ke studio rekaman bersama mantan bassis The Rolling Stones, Bill Wyman, untuk merekam lagu. “Kami akan kembali, ini akan menjadi sesuatu yang besar. Karena aku sudah lama tidak bertemu dengannya,” ujar Keith.
Ditanya tentang kemungkinan Bill akan kembali mengisi formasi The Rolling Stones, Keith tetap membuka kemungkinan itu. “Aku pikir dia layak untuk itu. Kami akan membicarakannya. Aku akan memberitahu kalian jika memang terjadi,” paparnya.

Slash dan Steven Adler Bersatu

English: Slash live in Rome by Paride

Slash mengeluarkan pernyataan menarik di Twitterya dengan mengatakan bahwa ia akan berkolaborasi dengan mantan rekannya di Guns N Roses, Steven Adler. Kabarnya mereka akan merekam lagu yang akan menjadi bagian dari album baru Adler.
“Looking forward to laying down some guitars on a song for Steven Adler’s new record tomorrow night. IiiI; )’,” tulis Slash pada akun Twittermya pada 15 Maret 2012.
Kabar ini langsung dikaitkan dengan kemungkinan reuninya Guns N Roses di Rock And Roll Hall of Fame tanggal 14 April mendatang. Hingga kini masih belum ada kabar pasti tentang partisipasi mereka, termasuk sang vokalis Axl Rose.
Slash sendiri saat ini juga tengah mempersiapkan sebuah solo album self titled yang akan dirilis pada 18 Mei mendatang. Pada album itu, Slash akan dibantu vokalis Alter Bridge, Myler Kennedy, Todd Kerns di bass serta Brent Fritz pada drum.

Jumat, 16 Maret 2012

Musisi yang terbunuh karena "PistoL"

Kata ‘pistol’ mulai digunakan untuk mendeskripsikan senjata api genggam pada abad ke-18. Pada abad ke-15 pistol berarti sebuah pisau kecil yang bisa disembunyikan di dalam pakaian. Senjata ini pula yang dapat dengan mudah menghilangkan nyawa manusia, seperti yang terjadi terhadap kelima musisi berikut ini:

1. John Lennon, 8 December , 1980

Mantan anggota band legendaris The Beatles, ia ditembak empat kali (tembakan kelima meleset) oleh Mark David Chapman di lorong pintu masuk bangunan dimana ia menetap, The Dakota, tanggal 8 Desember 1980. Lennon baru saja kembali dari Record Plant Studio dengan istrinya, Yoko Ono. Jasadnya dikremasikan, kemudian abu jenazahnya diberikan kepada sang istri Yoko Ono. Beberapa spekulasi menyatakan bahwa abu John Lennon disimpan di bawah tempat tidur Yoko Ono, ada pula yang menyebutkan ditaburkan di taman Strawberry Fields, Central Park, Manhattan, New York.

John Lennon


2. Tupac Shakur 7 September, 1996

Ia ditembak sebanyak 4 empat kali, mengenai tangan, paha, panggul dan dada. Sesaat setelah ia menyaksikan pertandingan tinju antara Mike Tyson dengan Bruce Seldon. Sebuah penyelidikan mengenai pembunuhan itu yang di muat dalam harian Los Angeles Times menyimpulkan bahwa pembunuhnya adalah seorang lelaki yang terlihat diserang oleh seorang anggota geng saingan geng Tupac, Anderson kemudian terbunuh oleh tembakan dalam sebuah pembunuhan antar geng, tetapi hingga saat itu Anderson tak pernah dihukum atas penembakan Tupac, mungkin ia dilindungi oleh pejabat tinggi. Jasadnya dikremasikan, beberapa abunya disebarkan di Kota Los Angeles, sebagian lagi diberikan kepada ibunya.

Tupac Shakur

3. Dimebag Darrell, 8 December, 2004

Gitaris sebuah band metal Pantera, dan Damage Plan. Ia mati terbunuh akibat ditembak oleh mantan anggota marinir Amerika Serikat, dalam sebuah pertunjukkan Damage Plan. Ia ditembak sebanyak 5 kali dikepala. Sang pembunuh, Nathan Gale, adalah seorang anggota Marinir Amerika Serikat yang menderita gangguan kejiwaan, dengan menggunakan pistol jenis Barreta 92. Gale kemudian terbunuh saat itu juga oleh tembakan seorang polisi yang menggunakan senjata laras panjang.

Dimebag Darrell

4. Marvin Gaye, 1 April, 1984

Seorang penyanyi R&B, Soul, kulit hitam, dan namanya dibesarkan oleh perusahaan rekaman Motown Records. Tewas akibat ditangan ayahnya sendiri, Marvin Gaye Sr., melalui sebuah peluru yang meluncur dari ujung laras pistol. Sebuah pistol kaliber 38, yang ditembakan secara berulang oleh sang ayah. Sesaat sebelum peristiwa penembakan itu terjadi, mereka terlibat dalam sebuah pertengkaran mulut. Martin meninggal sesaat setelah tiba di rumah sakit, dan sang ayah pun diseret kepengadilan atas perbuatannya.

Marvin Gaye

5. Kurt Cobain Nirvana April 8, 1994

Ia memutuskan untuk mengakhiri hidup dengan menembakkan pistol tepat dikepalanya. Beberapa menyatakan ia mati akibat pembunuhan, namun sebuah pistol yang tergeletak di sisi jasad dan kandungan heroin yang terdapat di dalam tubuh menyimpulkan kematiannya tersebut adalah bunuh diri. Semakin memperkuat ketika catatan terakhir ditemukan disampingnya. Jasadnya dikremasikan, dan abunya dilarungkan di sungai Wishkah, Washington, Amerika Serikat.(**)

Kurt Cobain Nirvana

Rabu, 14 Maret 2012

The World's Ten Best Bassist

Cliff Burton (Metallica)

Clifford Lee Burton (10 Februari 1962 - 27 September 1986) adalah seorang bassis Amerika dikenal sebagai pemain bas American thrash metal band Metallica. Sebagai seorang bassis ia membuat berat menggunakan distorsi dan efek (beberapa dari yang biasanya berhubungan dengan non-gitar bass), terbaik dicontohkan pada bagian tanda tangannya, "(Anesthesia) Pulling Teeth". Burton menjadi pengaruh awal penting dalam menciptakan gaya musik yang unik yang Metallica menjadi terkenal. Burton bergabung dengan band pada tahun 1982 dan dilakukan pada album debut mereka, Kill 'Em All. Burton dilakukan pada dua album Metallica, Ride the Lightning dan Master of Puppets, yang keduanya bertemu dengan komersial utama dan penentu keberhasilan. Burton anumerta dilantik ke dalam Rock and Roll Hall of Fame dengan Metallica pada 4 April 2009. Burton meninggal ketika bus wisata band tergelincir dan jatuh di Swedia.

Michael "Flea" Balzary (Red Hot Chili Peppers)

Lahir pada 16 Oktober 1962 di Melbourne, Australia, Balzary dan keluarganya pindah ke Los Angeles ketika ia masih seorang anak. Tidak seperti remaja lain, Michael cinta pertama musik jazz (bukan hard rock yang diharapkan), ketika ia berkonsentrasi pada penguasaan sangkakala saat menghadiri Fairfax High School. Saat itu sekitar waktu itulah ia bertemu dengan dua siswa Fairfax lain yang pada akhirnya akan mengubah hidupnya - gitaris Hillel Slovak dan penyair Anthony Kiedis. Trio segera menjadi tak terpisahkan, seperti yang diajarkan Slovak Balzary (yang di waktu ini dinamai kembali 'Flea') cara bermain bass dan akhirnya berpaling kepadanya pada keajaiban musik rock melalui Jimi Hendrix dan punk rock. Paling dikenal sebagai anggota integral salah satu dari 80-an-90-an band rock paling populer, Red Hot Chili Peppers, Flea (nama asli Michael Balzary) secara luas dianggap sebagai salah satu batu yang paling berbakat bassists. Dengan menggabungkan gaya funk bass (à la Funkadelic) dengan psychedelic, punk, dan hard rock, ia menciptakan sebuah gaya bermain asli yang telah disalin beberapa kali.

Geddy Lee (Rush)

Geddy Lee adalah dikenal sebagai vokalis, bassis, dan pemain keyboard untuk grup rock Rush, yang juga menampilkan drummer Neil Peart dan gitaris Alex Lifeson. Rush adalah yang paling sukses grup musik Kanada dalam sejarah, dan merupakan ketiga penjual paling produktif berturut-turut (Amerika) Gold dan Platinum Records dan video, hanya di belakang The Beatles dan Rolling Stones. Lee spektakuler kemampuan bermain bass-nya telah menerima sebuah reputasi yang serupa dengan bandmates nya. Ketiganya berbagi perbedaan menjadi salah satu yang paling sangat berpengaruh virtuoso dalam kerajinan mereka. Ia juga terkenal karena Wizard-seperti kemampuan bermain bass saat ia nya untuk menyulap magis dari bass, bernyanyi, bermain keyboard, dan memicu sendiri menyertai pra-direkam selama pertunjukan live, semua tetap menjaga ciri khasnya antusiasme sebagai Rush's " penyanyi ".

Les Claypool (Primus)

Edward Leslie "Les" Claypool (lahir 29 September 1963 di Richmond, California, Amerika Serikat) adalah seorang musisi, paling dikenal sebagai bassist di band. Claypool's funky, gaya permainan kreatif pada bass listrik Mixes jari-penyadapan, flamenco-seperti memetik, seorang Larry Graham-seperti menampar teknik, dan pengaruh Geddy Lee. Dia adalah seorang multi-instrumentalis, novelis, musik produser, sutradara film, pembuat anggur, dan keranjingan nelayan. Claypool juga telah diproduksi dan direkayasa diri solonya rilis dari studio sendiri "Rancho Relaxo". 2006 melihat pembebasan penuh panjang film Apricot Electric ditulis dan disutradarai oleh Claypool juga sebagai novel perdana dari Pumphouse Selatan.

Billy Sheehan (Mr. Big)

William 'Billy' Sheehan (lahir pada 1953 Maret 19 di Buffalo, New York) adalah seorang Amerika bassis terkenal karena karyanya dengan Talas, Steve Vai, David Lee Roth, Mr Big , and Niacin . Besar, dan Niacin. Sheehan telah memenangkan "Best Rock Bass Player" pembaca 'polling dari Majalah Guitar Player lima kali untuk "memimpin bass" gaya bermain. Guitar Player telah disamakan dengan bermain solo di empat senar instrumen untuk Eddie Van Halen' s pada enam-string gitar. Sheehan's repertoar termasuk penggunaan chording, dua tangan menekan, tangan kanan "tiga jari memetik" teknik dan dikendalikan umpan balik. Namun, Sheehan juga tercatat sebagai yang stabil "benar" bassis, memenuhi peran tradisional mendukung bass listrik di batu rhythm section. Dia telah menjadi anggota Gereja Scientology sejak 1971 dan muncul di jalan yang menawarkan untuk mempertahankan selama Proyek Chanology.

John Entwistle (The Who)

John Alec Entwistle (9 October 1944-27 Juni 2002) adalah seorang Inggris gitaris bass, pencipta lagu, penyanyi, dan tanduk pemain, yang paling dikenal sebagai gitaris bas band rock The Who. Suara-Nya memimpin agresif dipengaruhi banyak batu pemain bass. Dia telah disebut bassis terbesar dalam sejarah musik rock. Entwistle memimpin digunakan pendekatan instrumen pentatonik memimpin baris, dan kemudian-biasa trebly suara yang dibuat oleh roundwound RotoSound string bass baja. Dia memiliki koleksi lebih dari 200 instrumen pada saat kematiannya, yang mencerminkan berbagai merek yang digunakan di atas karirnya: Fender dan Rickenbacker Bassis pada 1960-an, Alembic 's Basses pada 1970-an, Warwick pada 1980-an, dan Status semua - grafit Bassis pada 1990-an.

John Myung (Dream Theater)

John Ro Myung adalah seorang bassist dan anggota pembentuk grup progressive metal Dream Theater.Dia merupakan satu-satunya anggota Dream Theater yang memiliki keturunan Asia yaitu korea. Lahir pada tanggal 24 Januari 1967 di Chicago dan besar di Long Island, New York.Ibunya sering mendengarkan music classic saat dia masih kecil, dan saat Myung muda berusia 5 tahun, dia mengambil kursus biola. Kemudian saat John Myung berusia 15 tahun, tetanggaNya mendekatinnya untuk memainkan Bass pada band tetangganya tersebut, kemudian Myung berasumsi bahwa Bass mempunyai 4 senar sama dengan biola, jadi dia dapat mempelajarinnya dengan cepat dan sejak saat itu dia beralih ke Bass guitar dan sejak saat itu dia tak pernah lagi memainkan biola. Lagu yang pernah diciptakannya untuk Dream Theater ialah Learning To Live pada album Images and Words dan Trial of Tears pada album Falling Into Infinity. dia mempunyai project lain selain dream theater yaitu Jelly jam.

Steve Harris (Iron Maiden)

Stephen Percy "Steve" Harris (lahir 12 Maret 1956) adalah seorang Inggris musisi, paling dikenal sebagai bassis, band utama pemimpin dan penulis lagu dari heavy metal band. Selain itu, dia bermain keyboard, dan menyanyi backing vokal. Ia mendirikan band sebagai remaja pada tahun 1975. Dia dan Dave Murray adalah satu-satunya anggota band telah muncul pada semua band's album, dan sebagai Murray meninggalkan band selama beberapa bulan sebelum album pertama untuk bergabung Urchin, Harris adalah satu-satunya anggota untuk tetap tinggal di band seluruh para durasi. Ia digunakan untuk bekerja sebagai arsitektur penggambar di East End of London tetapi menyerahkan pekerjaannya atas membentuk Iron Maiden.

P-nut (311)

Aaron Charles Wills (nama panggung: P-Nut), (lahir 5 Juni 1974 di Indianapolis, Indiana) adalah seorang Amerika musisi, bassis untuk band 311, dan produser musik / bassis untuk band Hollows Ikuti. Wasiat adalah bassis untuk dan anggota termuda dari 311. Ia adalah anak seorang Angkatan Udara / Vista Care Hospice pendeta. Sebelum bergabung dengan 311, dia punya pekerjaan sebagai pencuci piring di Shoney's selama satu minggu. P-Nut memainkan biola sebelum gitar bass. P-Nut dikutip mengatakan bahwa John Norwood Fisher telah mempengaruhi dia ke Warwick bass gitar. Tanda tangannya dia bermain Warwick Tahap II, 5 String bass gitar melalui Jonas Warwick Sistem Amplifikasi Hellborg. P-Nut juga merupakan pendukung kuat Los Angeles Lakers, sering mengenakan kaus mereka sambil bermain menunjukkan. Ketika 311 mengambil istirahat sejenak setelah mereka Tour 2006 Summer Kesatuan, P-Nut mulai bermain dengan sebuah band bernama Hollows Ikuti. Dia melakukan debut sebagai produser musik dan dirilis pertama band full album Ulang Tahun Pertama Juni 2007. Seiring dengan memproduksi dan bermain gitar bass bagi Hollows Ikuti, P-Nut telah mencatat biola, tegak bass, dan berbagai perkusi instrumen.

Tetsuya Ogawa (L’arc en ciel)

Tetsuya Ogawa 3 Oktober 1969 (umur 40) adalah seorang pendiri, pemain bass, dan pemimpin grup musik terkenal Jepang, L'Arc~en~Ciel. tetsu (semua huruf kecil) juga dikenal sebagai solo artis TETSU69 (semua huruf besar), angka 69 mencerminkan tahun kelahirannya. Namun sejak awal tahun 2007, seiring dengan rilis singel Can't Stop Believing, nama TETSU69 berubah menjadi tetsu. Tahun 2006, tetsu menjadi tamu tetap untuk band Creature Creature, sebuah band ciptaan vokalis legendaris band Jepang, Morrie dari band Dead End. Tetsu terkenal karena permainan bassnya yang tidak biasa, liar, dan cenderung rumit. Selain itu, tetsu juga dikenal sebagai artis yang dandanannya paling mencolok di antara anggota L'Arc~en~Ciel lainnya. Pada tahun 1999, dia sempat tenar dengan seri sepatu Bufallo, sebuah sepatu dengan sol setebal 15 cm. Sejak tahun 2003, dia lebih suka berdandan dengan menggunakan celana motif kotak-kotak dan kilt dengan motif yang sama.

The Gazette Video

"The Gazette"
~Ruki~Aoi~Uruha~Reita~Kai~
                              

Profil The Gazette

Ruki [death voice]
ruki: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Matsumoto Takanori
Birthday: 1-02-1982
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: B
Height: 162cm
Piercings: 5 on the right ear
Colors: purple, red, black, silver
Hobbies: shopping, rental
Brand: Pink Dragon
Cigarette: Marlboro Menthol Light [stopped smoking]
Family: Parents, older brother
Animals: dog [chihuahuas], cat
Previous Bands: Mikoto, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose
Aoi [guitar]
Guren Pictures, Images and Photos
Real name: Joyama Suguru
Birthday: 20-01-1979
Birthplace: Mie
Blood Type: A
Height: 171cm
Weight: 55kg
Colors: white, black
Hobbies: Composing, guitar solos
Brand: Peacemaker, Frontier Doll
Cigarette: Marlboro Menthal
Family: Parents, older brother, older sister
Animals: dog, cat
Previous Bands: Mervilles, Artia
Uruha [guitar]
uruha - guren gazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Takeshima Atsuaki
Birthday: 9-06-1981
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: O
Height: 177cm
Weight: 62kg
Colors: purple, grey
Hobbies: billiard, pachinko, bowling, soccer
Brand: PPFM, Dokomo
Cigarette: Marlboro Menthol Light
Family: Parents, two older sisters
Animals: dog, polar bear, penguin, domestic duck
Previous Bands: Karasu, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose
Reita [bass]
reita: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Suzuki Ryo
Birthday: 27-05-1981
Birthplace: Kanagawa
Blood Type: A
Height: 172cm
Weight: 55kg
Colors: purple, red, white
Hobbies: watching movies
Brand: Cropped head, Lock
Cigarette: Mild Seven Lights
Family: Mother, grandmother, older sister
Animals: parrot
Previous Bands: Karasu, Ma'die Kusse, Kar+te=zyAnose
Kai [drums]
kai: guren -the GazettE Pictures, Images and Photos
Real name: Uke Yutaka
Birthday: 28-10-1981
Birthplace: Tokushima
Blood Type: B
Height: 172cm
Weight: 55kg
Colors: black, red, white, blue, silver, gold
Hobbies: cooking, soccer, collecting Zippos
Brand: Custom Culture
Cigarette: Red Marlboro Box
Family: Parents
Animals: dog, tiger, alligator/crocodile
Previous Bands: Mareydi†Creia

Selasa, 13 Maret 2012

Japanese Kai

The Gazette - Filth In The Beauty.mp3
The Gazette - Shiver.mp3
The Gazette- PLEDGE.mp3
The Gazette - Reila.mp3
The Gazette - The Invisible Wall.mp3
The Gazette - Red.mp3
The Gazette - Agony.mp3
The Gazette - Naraku.mp3

Profil Kagrra

Pada tahun 1998, sebuah grup yang terdiri dari 3 musisi, Isshi, Izumi, dan Nao (vokal, drum, dan bass, berturut-turut) memutuskan untuk membentuk band. Yang dibutuhkan untuk melengkapi rencana mereka adalah gitaris, dan akhirnya mereka memasang iklan di toko musik kecil. Iklan itu dijawab oleh Akiya dan Shin, yang bergabung dengan member-member awal, membentuk CROW pada bulan Oktober 1998. Setelah bergabung dengan label key party, mereka mengikuti live gabungan dua band kembar dengan Lar~mia, dan dua band itu lebih dikenal dengan kuroi tori (burung hitam : CROW) dan shiroi tori (burung putih: Lar~mia).

Tahun 2000 mereka pindah label ke PS Company dan mengganti nama mereka menjadi Kaggra. Pada bulan Juni mereka bermain secara live menggunakan nama baru mereka untuk pertama kalinya dan merilis demo tape baru. Mini album pertama Kagrra, Nue, dirilis pada Desember, dan setelah terjual habis dengan cepat, sukses dipasaran.

Pada 3 Maret 2001 adalah tanggal yang menjadikan terobosan baru yang lain bagi sejarah Kagrra. Pada hari itu, mereka bermain dalam live one-man yang pertama di Shibuya, merilis mini album yang kedua, Sakura, dan membuka fans club resmi mereka, Auga. Sebagai tambahannya, tahun 2001, mereka merilis 4 single yang dihubungkan dengan 4 musim selama setahun. Pada September, bersama dengan Kagerou dan Due’le Quartz, mereka mengadakan tour ke Hongkong dan 3 Oktober mereka merilis mini album ketiga, Iodori, yang sangat laku di pasaran.

Rekaman live pertama Kagrra, dalam bentuk VHS tape dengan judul Fuunroku, dirilis pada 6 Maret 2002, dan tidak lebih dari sebulan kemudian mereka merilis maxi single pertama, Yume Izuru Chi. Mereka juga merilis dua maxi single, mini album, dan full album pertama mereka dengan judul Gozen pada tahun yang sama.

Mereka terus melanjutkan dengan jadwal yang padat pada tahun 2003, merilis 2 maxi single, mini album, dan dvd live pertama mereka. Pada Desember Kagrra mengadakan pertunjukkan indies terakhir dan menjadi major pada 1 Januari 2004, merubah namanya menjadi Kagrra,yang dirayakan dengan perilisan single major pertama mereka, Urei. Bulan Maret mereka merilis full album pertama dalam status major, Miyako.










Senin, 12 Maret 2012

Daftar Pemain Gitar Terbaik dan Terhebat Dunia - The Best Guitarists In The World



The Best Guitarists In The World ( Gitaris Terbaik Dunia )

Seni merupakan hal yang sangat luas pengertiannya, dari Musik, Film, Lukis, dan beragam macam Seni yanga da di seluruh dunia ini ada untuk dinikmati para penggemarnya. Salah satu seni yang membuat maraknya dunia adalah musik. dan kali ini, serbatop akan membahas pemain gitar terbaik di dunia. Nama-nama seperti JimiHendrix, Steve Vai, Joe Satriani, atau Yngwie Malmstein, Eric Clapton, atau Carlos Santana mungkin sudah tidak asing lagi.
Untuk Urusan terbaik, adalah hal yang subjektif dan tidak pasti seperti ilmu sains. tergantung para penikmat musik itu sendiri dan dari sisi mana mereka melihat kemampuan sang gitaris tersebut. ini adalah list yang saya dapatkan dari tetangga sebelah. setelah meminta izin ke sang empunya blog, akhirnya di peroleh izin untuk menerbitkan listnya disini, atau kalau mau langsung meluncur ke sang pemilik asli postingan ini, silakan disini
  1. Jimi Hendrix ("Sang Dewa Gitar")

    Gitaris rock zaman kini yang mencari guru abadi atau sekadar melongok puncak permainan hanya akan menemui satu orang: Jimi Hendrix. Kepadanyalah, dan dari dia sajalah, segala teknik yang ada sekarang dirujukkan. Simak pengakuan-pengakuan yang dipublikasikan majalah Guitar (November 1997): "Dialah hal terbesar yang pernah kulihat," kata Stevie Ray Vaughn, . gitaris bluesyang tewas dalam kecelakaan helikopter pada 1990.

    "Sependapat, Keith Richards, pemetik gitar The Rolling Stones, menyatakan bahwa Stevie "memainkan ramuan materi yang sangat menarik". Dan Eric Clapton, salah seorang gitaris yang pada 1970-an dijuluki dewa gitar, mengakui dengan Jimi-lah "aku akhirnya merasa bertemu orang lain yang bisa kuajak bicara dan bermain".

    Fenomena itu sebenarnya paradoks dengan kenyataan bahwa Jimi sudah tak ada lagi. Ia meninggal di Rumah Sakit St. Mary Abbot, London, karena berlebihan menelan obat bius. Konon, ia sengaja mengakhiri hidupnya sendiri (pesan-pesan dan pernyataan-pernyataannya sebelum itu, seperti dikutip Q Encyclopedia of Rock Stars, antara lain, berupa: "Aku sudah mati sejak lama.")

    Namun jika memperhatikan benar, Jimi-lah yang "menemukan" hampir semua kemungkinan eksplorasi bermain gitar. Pada masanya, ketika aksesoris sound masih sangat terbatas, ia sudah memainkan wah dan distorsi secara sempurna — yang lalu menjadi fondasi rock "n roll di masa-masa sesudahnya. Ia bahkan melengkapi diri dengan jurus-jurus akrobatik, misalnya memetik senar dengan gigi.

    Lahir pada 27 November 1942 di Seattle, Amerika Serikat, dengan nama Johnny Allen Hendrix, Jimi menaruh perhatian pada musik, khususnya gitar, sejak kecil. Jagoan gitar pada masa-masa itu, seperti B.B. King, Muddy Waters, Buddy Holly, dan Robert Johnson, menjadi idolanya. Gitar pertama, jenis akustik, diperolehnya dari ayahnya pada musim panas 1958. Dengan modal itu ia bergabung dengan The Velvetones. Dan sejak itu jalan hidupnya seperti sudah digariskan.

    Dengan The Velvetones Jimi hanya ikutan tiga bulan. Pada musim panas berikutnya, berbekal gitar listrik baru yang diperolehnya, lagi-lagi, dari ayahnya, Jimi bergabung dengan The Rocking Kings. Sesudah itu Jimi sempat mengikuti wajib militer, dan membentuk band di barak, tapi tak lama. Cedera menyebabkannya diberhentikan dari dinas. Perubahan besar terjadi ketika, sebagai gitaris pocokan yang sudah kenyang bermain dengan bermacam artis, pada 1966, ia bertemu Chas Chandler, pembetot bas Animals — band yang punya hit The House of the Rising Sun.

    Chas, yang memutuskan keluar dari Animals dan memilih pekerjaan baru sebagai manajer, membawa Jimi ke Inggris. Di sana Chas mempertemukan Jimi dengan Mitch Mitchell, dramer, dan Noel Redding, pemain gitar yang diminta membetot bas. Bersama mereka berdua, Jimi lalu membentuk Jimi Hendrix Experience.

    Experience cepat melambung. Single pertamanya, Hey Joe, sempat 10 minggu ngendon di tangga lagu-lagu Inggris, mencapai posisi tertinggi keenam pada awal 1967. Sukses ini segera disusul album Are You Experience?. Inilah rekaman yang disebut-sebut sebagai kompilasi baru musik yang sama sekali radikal; album yang menyuarakan semangat generasi pada masa itu.

    Tapi popularitas di negeri sendiri baru diperoleh ketika Jimi berkesempatan manggung di Monterey International Pop Festival, County Fairground, Monterey, Kalifornia, pada 1967. Di sinilah Jimi memamerkan aksi teatrikal yang fenomenal: membakar dan menghancurkan gitarnya.

    Bendera karier Jimi terkerek tinggi-tinggi sejak itu. Berturut-turut, dalam waktu kurang dari setahun, antara 1968-1969, bersama Mitch dan Noel, ia merilis Axis: Bold as Love dan album ganda Electric Ladyland. Pada album yang disebut terakhir Jimi, yang akhirnya memiliki studio sendiri, mengerahkan seluruh kemampuannya sebagai gitaris maupun sebagai operator-sound engineer. Sukses besar. Tapi korban tak terhindarkan: Experience bubar.

    Jimi memang tak lalu ikut tenggelam. Ia bahkan masih sempat meramaikan festival band yang hingga kini tak terlupakan dalam sejarah musik rock: Woodstock Music & Art Fair. Waktu itu tahun 1969. Jimi, yang tampil bersama Gypsy Sons & Rainbows (antara lain diperkuat Mitch), mengantongi bayaran 125 ribu dolar Amerika Serikat, tertinggi di antara para artis lain.

    Sebuah bayaran yang pantas, tapi, rupanya, itulah penampilan akbar terakhir bagi Jimi. Setahun kemudian ia lebih memilih meninggalkan semuanya, selama-lamanya. Secara fisik, sih. Soalnya, pengaruh Jimi justru tetap hidup hingga kini.
  2. Joe Satriani (" Steve Vai: selama Joe Satriani tetap berkarya, saya akan tak akan kehilangan inspirasi")

    Joe Satriani, pertama kali belajar gitar pada saat berumur 14 tahun. Pada umur 15 tahun, Joe sudah mengajar gitar (selama 3 tahun) kepada beberapa muridnya yang antara lain adalah Steve Vai, Kirk Hammet (Metallica) dan Larry LaLonde (Primus). Dapat dibayangkan betapa tekunnya dan cepatnya Joe mendalami permainan gitarnya.

    Sambil mengajar di Second Hand Guitar, Berklee, Joe merilis albumnya yang pertama tahun 1986 yang berjudul Not Of This Earth. Tahun berikutnya, Surfing With The Alien dirilis dan mendapatkan gold dan platinum sales. Tahun 1989 Surfing in a Blue Dream pun dirilis dan mencapai angka 750.000 keping untuk penjualannya dan masuk ke nominasi Grammy Awards. Tahun 1992 The Extremist dirilis yang juga masuk nominasi Grammy Awards dan mencapai peringkat 24 di Billboard chart.

    Tahun berikutnya, Time Machine (dobel CD) dirilis. Di tahun 1995 album yang berjudul Joe Satriani dirilis dan lagu My World masuk nominasi Grammy Awards. Tahun 1998 Joe merilis albumnya yang ke delapan berjudul Crystal Planet.

    Di tahun 2000 Joe merilis album Engines Of Creation. Di album ini Joe melakukan eksperimen dengan rekaman menggunakan rhytm-rhytm yang dibuat di komputer. Tahun 2001 Joe merilis album live nya Live in San Fransisco.

    Selain merilis album solonya, Joe Satriani juga merupakan penggagas diadakannya G3. Bersama Steve Vai, Joe sudah beberapa kali mengadakan konser G3 dengan dewa gitar lainnya seperti Eric Johnson (1996), Adrian Leggs, Kenny Wayne Shepherd dan Robert Fripp (1997), Michael Schenker dan Uli John Roth dengan Brian May sebagai Guest Star untuk show di London dan Patrick Rondat di Perancis (1998) dan John Petrucci (2001).

    Joe Satriani juga berpartisipasi dalam proyek Merry Axemas-nya Steve Vai dan memainkan satu lagu Silent Night yang di aransemen ulang dan juga pernah mengisi posisi gitar untuk Deep Purple di tahun 1990-an.
  3. Steve Vai ("Dewa gitar yang flamboyan dan serba bisa")

    Siapa yang tidak kenal dengan dewa gitar yang satu ini? Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.

    Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.

    Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare.Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda.

    Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.

    Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya.

    Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.

    Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.

    Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan. Belum pasti kapan album barunya akan beredar, kita tunggu saja… liberty and justice for all!
  4. John Petrucci ("Salah satu gitaris progressive yang paling popular")

    John besar di Long Island, tepatnya di King park, dimana dia, john myung & Kevin moore bersekolah bersama. John mulai Belajar gitar ketika masih berumur 12 tahun (sebelumnya dia pernah belajar ketika berumur 8 tahun tetapi menyerah ketika Dia melihat kakak perempuannya harus begadang tiap malam belajar main organ. Dia tidak merencanakan untuk menjadi seperti Itu, Dia belajar gitar sepulang sekolah dan akhirnya dia menjadi tidak tertarik lagi).

    Namun dia mulai banyak terpengaruh Oleh permainan gitar dari gitaris semacam Yngwie Malmsteen, Randy Rhoads, Iron Maiden, Steve Ray Vaughn, dan grup besar Semacam Yes, Rush, Dixie dregs dan lain lain dia mulai bertekad untuk mencapai level permainan seperti mereka.

    Sebagaimana kemunculan musik trash metal yang membuat John tertarik, maka John juga memperluas influence nya dengan Mendengarkan Metallica & Queensryche. John merasa membutuhkan tantangan yang lebih dalam tehnik guitar oleh karena itu Dia banyak mengadaptasi hammering speed & melodic style dari gitaris-gitaris seperti Steves (Steve Morse & Steve Vai), The Als (Allan Holdsworth & Al Dimeola) Mike Stern, Joe Satriani, Neal Schon & Eddie Van Halen.

    Pendidikan musiknya dimulai dengan berbagai kelas teori musik yang dia ambil ketika high school. Dia belajar secara otodidak, tetapi dia sempat menerima beberapa pelajaran gitar yang dia ambil ketika dia masuk ke Berklee College of Music di Boston, dimana dia Mempelajari komposisi jazz dan harmoni.

    Ketika di Berklee John Petrucci dan John Myung yang juga belajar di berklee bertemu dengan Mike Portnoy, dan mereka mulai membuat band yang diberi nama Majesty yang nantinya kemudian berganti nama menjadi Dream Theater. John sudah merekam 7 album dengan Dream Theater, dan dia juga banyak terlibat dengan beberapa proyek sampingan seperti Liquid Tension Experiment Dengan Tony Levin, Age of Impact, dan bahkan game Sega Saturn yang disebut Necronomicon, dan juga terakhir dia terlibat dalam proyek G3 Bersama Joe Satriani dan Steve Vai. Kecintaan dia pada menulis lirik dikombinasikan dengan gaya komposisi yang unik dari progressive fusion Mengasah bentuk musik dari Dream Theater.

    John tinggal bersama istrinya Rena, dan 3 anaknya SamiJO, Reny, dan Kiara di New York. Ketika dia tidak bermain gitar dia banyak menghabiskan Waktunya dengan istri dan anak-anaknya dengan bermain skating, bersepeda, berolahraga dan menontong film.

    John sedang merencanakan membuat solo albumnya yang pertama. Lagu-lagu barunya yang dia mainkan ketika bersama G3 juga akan ada di solo album tersebut. Jaws of Life (sebelumnya I.B.S.), Damage Control and Glasgow Kiss. Dia melibatkan beberapa musisi seperti Dave LaRue pada bass, Dave DiCenso dan Tony Verderosa pada drum.
  5. Yngwie Malmsteen ("Pahlawan dan pelopor gitaris shredder sedunia dari Swedia")

    Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).

    Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.

    Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.

    Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.

    Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.

    Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.

    Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.

    Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.

    Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.

    Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.

    Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.

    Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can’t Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).

    Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?

    Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
  6. Paul Gilbert ("Salah satu dewa gitar dengan permainan paling cepat dan bersih")

    Paul Gilbert merupakan salah satu dewa gitar seperti halnya Steve Vai, Yngwie, John Petrucci lainnya. Sebelumnya Paul dikenal melalui group bandnya Mr.Big, rekaman Mr.Big yang laku keras turut membesarkan nama Paul di dunia musik rock.

    Paul sendiri sudah cukup mengegerkan dunia gitaris pada tahun 86-87 sebagai pemain gitar tercepat di dunia ketika Paul masih bergabung dengan group band Racer X. Teknik permainannya telah sempurna saat ia baru menginjak 17 tahun itu.

    Pada usia 5 tahun (1971) Paul sudah mulai mempelajari gitarnya, 10 tahun berikutnya (1981) Paul coba mengirim demo rekamannya ke produser Mike Varney dan di luar dugaanya Mike sangat mengagumi permainannya di samping Tony Macalpine.

    Pada tahun 1984 Paul pindah ke LA dan melanjutkan sekolah gitarnya ke GIT (Guitar Institute of Technology) dan kini telah menjadi instruktur sekolah gitar bergengsi ini.

    Pada tahun 1986 dia bergabung dengan band pertamanya Racer X dengan album debutnya "Street Lethal ", kemudian "Second Heat" (1987) & "Live! Extreme Volume" (1988).

    Pada tahun 1989 Paul meninggalkan Racer X dan bergabung dengan group band MR.BIG dengan pemain bass yang disegani "Billy Sheehan", vocalis Eric Martin dan drummer Pat Torpey.

    Mereka meluncurkan album pertamanya "MR.BIG" dan MR.BIG tampil untuk pertama kalinya di Jepang pada bulan Oktober.

    Selanjutnya Paul meluncurkan album berikutnya: "Live! Raw Like Sushi" (1990), "Mr Big - Lean into it" (1991), "Mr.Big - San Francisco Live" (1992), "Racer X - Live Extreme Volume 2? (1992), "Mr.Big - Bump Ahead" (1993), "Mr.Big - Live! Raw Like Sushi 2? (1994), "HEY MAN" & " The best of MR.BIG" (1996), "Hard Rock Cafe", " Live At Budokan " & solo " King of Club" (1997).

    Lagu "To Be With You" (dari Album "Lean Into It") menduduki posisi pertama di majalah Billborad USA selama 3 minggu.

    Pada tahun 1998 Paul tampil pertama kali di Jepang dengan solo albumnya. Paul meluncurkan album solo "Flying Dog". Tahun 1999 Paul kembali ke Jepang dan meluncurkan album solo kedua "Beehive Live" dan album ketiga Racer X "Technical Difficulties".

    Tahun 2003 album Burning Organ dirilis, kali ini masuk ke label Indonesia dibawah naungan Staria Enterprise. Namun album berikutnya, Acoustic Samurai tidak lagi di Staria, melainkan berpindah ke label Variant Music. Kemudian Paul menggelar promo tur album "Spaceship One" hingga ke Indonesia. Hal ini disambut antusias oleh penggemar-penggemarnya, pasalnya banyak artis asal Amerika yang menarik diri karena takut disweeping oleh pihak-pihak tertentu.
  7. Nuno Bettencourt ("Dewa gitar yang mempelopori warna Funky Metal")

    Nuno Bettencourt merupakan gitaris rock yang terbaik dalam permainan ritemnya. Beberapa gitaris lain yang dapat menandingi permainan ritemnya dapat terhitung misalnya: John Petrucci, Darren Housholder dan beberapa pemain funk metal lainnya.

    Kekreatifan Nuno dalam menciptakan teknik permainan baru telah dikenal sejak album pertama dan kedua group bandnya Extreme yaitu: "Extreme" dan "Pornograffitti". Tidak heran Nuno dinobatkan menjadi "Best New Talent" (pendatang baru terbaik) begitu Extreme meluncurkan album keduanya "Pornograffitti".

    Sesuai dengan perkataan Nuno sendiri di interview-interviewnya bahwa cita-cita Nuno adalah menulis album berwarna funk seperti Pearl Jam, Nirvana dan sejenisnya. Oleh karena itu jika Anda ingin mendengarkan kepiawaian Nuno sebagai shredder, maka kami rekomendasikan Anda mendengarkan album Extreme: "Pornograffitti".

    Album pertama "Extreme" dan album ketiga "Three Side Story" juga tidak kalah bagusnya. Justru album solo Nuno sendiri dan band barunya Mourning Widows, tidak menampilkan skill dari permainan Nuno sendiri. Bubarnya Extreme cukup mengecewakan penggemar Nuno.

    Pada tahun 1982 Nuno pertama kalinya bertemu dengan vokalis Extreme: Gary Cherone. Ini merupakan awal dari band Extreme tsb. 2 tahun kemudian (1984) Nuno meninggalkan sekolahnya dan konsentrasi dalam melatih permainan gitarnya. Nuno melihat drummer Extreme: Mike Mangini di sebuah club di dalam band tribute Van Halen, ketika band-band lain sedang istirahat, Mike memainkan solo drum yang luar biasa.

    1985 Nuno bertemu dengan bassist Extreme: Pat Badger yang bekerja di toko gitar Jim Mouradian di Winchester di mana Nuno selalu memodifikasi gitarnya di sana. Nama band mereka pertama kali dinamakan "The Dream" sebelum menggunakan nama "Extreme" dan menghasilkan lagu "Mutha" yang berhasil menerobos jajaran lagu di MTV. Tak lama kemudian nama band mereka diganti menjadi "Extreme" dan tampil di Festival Mare de Agosto (Santa Maria) pada tahun 1986.

    Pada tahun 1987 Extreme memenangkan "Outstanding Hard Rock Act" pada tahun pertama Boston Music Awards. Mereka juga memenangkan kontes MTV video, yang ditonton juga oleh perusahaan rekaman A&M A&R scout. Pada bulan September mereka mendapat kabar baik dari A&M record untuk mulai rekaman.

    Pada tahun 1989 mereka kembali disebut sebagai "Rising Star" di Boston Music Awards. Tak lama kemudian album debut mereka direlease, tetapi tidak banyak mendapat perhatian selain menjadi album terlaris minggu pertama di Boston, mencapai urutan ke 80 di US chart dan terjual 300.000 copy. "Kid Ego" menjadi single pertama mereka dan kemudian "Little Girls" dan Mutha (Don’t Wanna Go To School Today).

    Guitar Magazines menobatkan Nuno sebagai "the next Eddie Van Halen"! Extreme tour ke Amerika Utara dan Jepang. Lagu "Play With Me" menjadi soundtrack film "Bill and Ted’s Excellent Adventure". Kemudian Nuno mengisi ritem gitar di lagu Janet Jackson "Black Cat".

    Pada tahun 1990 Extreme merekam album keduanya "Pornograffitti" di Scream Studio (LA). Guitar magazine memberikan 6 halaman khusus untuk Nuno. Lagu Decadence Dance, Get The Funk Out direlease, tetapi tidak banyak yang terjadi.

    Pada bulan Desember perusahaan gitar Washburn membuatkan gitar N4 Nuno Bettencourt Signature Series, sampai saat ini N4 membuktikan kerberhasilan penjualan gitar Nuno.

    Awal kesuksesan Nuno terjadi pada bulan June 1991 ketika lagu "More Than Word" menjadi hit nomor 1 di USA dan luar negeri termasuk Israel, Belanda, dll. Nuno juga mengisi dan menjadi cover untuk video Hot Guitarist Video Magazine Premiere Volume (December "92).

    Pada bulan Oktober Nuno terpilih sebagai Rocker Terseksi di majalah Playgirl dan juga memenangkan "Top of the Rock", "Songwriter of the Year", "Solo of the Year" (Flight of the Wounded Bumblebee), dan "Guitar LP of the Year" di majalah gitar "Guitar For The Practicing Musician"

    Selanjutnya Extreme merelease album-album berikutnya: "III Sides", "Waiting For The Punchline" dan kemudian meninggalkan Extreme, merelease album solonya dan membentuk band barunya "Mourning Widows".

    Penggemar shredder boleh kecewa dengan keluarnya Nuno dari Extreme karena album-album berikutnya Nuno semuanya berwarna funk murni, tidak terdengar lagi permainan gitar yang menampilkan skill dari Nuno.
  8. Eddie van Halen ("Pelopor teknik two handed tapping")

    Sebelum era permainan gitar shredd dipopulerkan oleh Yngwie Malmsteen pada tahun 1984, 6 tahun sebelumnya Eddie Van Halen telah lebih dulu sukses menggemparkan dunia musik. Teknik two handed tapping atau yang biasa disebut tapping saja telah berhasil secara mutlak meracuni lebih dari separuh gitaris rock yang ada di Amerika. Bukan hanya teknik tapping saja, ia juga mempopulerkan gaya permainan gitar hard rock yang sangat berbeda dari kebanyakan gitaris rock yang cukup kental permainan bluesnya. Solo gitarnya di tembang Eruption yang terdapat dalam album debut grupnya Van Halen secara mengejutkan menjadi perbincangan utama gitaris-gitaris rock dimasa itu.

    Eddie Van Halen atau biasa disebut dengan panggilan singkat EVH, merupakan seorang imigran dari Belanda. Ia dan keluarganya pindah ke Amerika sekitar tahun 60an. Awalnya lebih dulu mempelajari piano dan kemudian sedikit konsentrasi di drum. Sedangkan kakaknya, Alex Van Halen malah mempelajari gitar.

    Diam-diam mereka berdua saling mencuri kesempatan mempelajari instrumen yang bukan miliknya. Alex belajar drum, EVH belajar gitar. Ternyata malah keduanya sepakat bertukar alat musik. Jadilah kemudian EVH menekuni gitar.

    Pada saat mulai belajar gitar, ia cukup terpengaruh dengan permainan dari Eric Clapton dan Jimmy Page. Kemudian mereka membentuk band bernama Mammoth yang akhirnya berganti menjadi Van Halen dengan masuknya Michael Anthony pada bass, dan David Lee Roth pada vocal. Band ini terbentuk secara resmi tahun 1974.

    Album Van Halen yang dirilis tahun 1978 berhasil menembus charts Billboard sampai posisi 15 dan berhasil terjual sebanyak 2 juta keping yang salah satu menjadi penyebabnya adalah solo gitar EVH di lagu instrumental, Eruption.

    Nama Eddie Van Halen langsung berkibar karena ia berhasil mempopulerkan teknik tapping. Meski kontribusi dari David Lee Roth sebagai vocalis yang atraktif dan fenomenal juga tak bisa dipandang sebelah mata, namun bisa dibilang nama EVH lebih menjual. Namanya menjadi perbincangan dan berkali-kali meraih penghargaan sebagai Guitarist of The Year oleh majalah-majalah.

    Selain teknik tapping yang menjadi trademarknya, EVH juga dikenal dengan senyumnya yang selalu ia tampilkan dalam segala kondisi. Tak heran gitaris-gitaris muda di Amerika begitu menghormatinya. EVH kemudian membuat penampilan gitar Fender Stratocasternya menjadi berbeda. Body berwarna merah dengan garis-garis putih menjadi salah satu nilai jualnya.

    Album berikutnya dimasa David Lee Roth menjadi vocalis yang dirilis adalah Van Halen II (1979) dan Woman and Children First (1980), Fair Warning (1981), Diver Down (1982), dan sebuah album yang merupakan salah satu album masterpiece dari Van Halen yaitu 1984 yang dirilis tahun 1984.

    Di album 1984, EVH menampilkan permainan keyboard yang menawan. Malahan masyarakat awam lebih mengenal suara dan permainan keyboardnya di lagu Jump ketimbang teknik-teknik gitarnya. Lagu Jump berhasil menjadi juara 1 di charts Billboard.

    Pada tahun 1983, sebelum album 1984 dirilis. EVH sempat bekerjasama dengan King of Pop, Michael Jackson. EVH ikut serta dalam proyek album Thriller yang nantinya terjual lebih dari 20 juta copy. Ia memoles lagu yang berjudul Beat It menjadi sedikit berwarna rock dan dance. Tak lupa juga EVH menampilkan solo gitar dan teknik tappingnya yang merajalela di lagu tersebut. Munculnya EVH di lagu tersebut mendapat respon yang luar biasa dengan perolehan menduduki puncak charts Billboard selama berminggu-minggu.

    Tahun 1986 Van Halen mengalami perubahan formasi dengan mundurnya David Lee Roth dan digantikan oleh Sammy Haggar. Meskipun begitu, EVH tetap mampu menampilkan permainan-permainan gitar terbaiknya.

    Album-album berikutnya seperti 5150 (1986), OU812 (1988), For Unlwaful Carnal Knowledge (1991), dan Balance (1995) masih cukup mampu memperpanjang nafas Van Halen dalam dunia rekaman. Tak lama kemudian kembali Van Halen berganti vocalis dengan masuknya Gary Cherone (ex Extreme).

    Van Halen semasa Gary Cherone oleh banyak pihak dianggap sebagai era terburuk dengan ditandai kurang suksesnya album Van Halen III (1998). Tahun 2001 EVH terkena kanker mulut, ia terpaksa absen selama sekitar 2 tahun untuk proses penyembuhan.
  9. Michael Schenker ("Salah Satu Pelopor Gitar Hero di Jerman")

    Jika diadakan polling mengenai "10 gitaris terbaik Jerman sepanjang masa", saya yakin kalau nama Michael Schenker akan termasuk salah satu diantaranya. Bahkan kalaupun disuruh memilih 5 saja, saya tetap yakin namanya akan tetap masuk. Tidak aneh bila melihat sepak terjangnya mengangkat nama Jerman sebagai negara yang memiliki gitaris kelas satu dan mampu bersaing dengan gitaris handal dari Inggris dan Amerika.

    Michael dan saudaranya, Rudolf memiliki hobi yang sama, yaitu bermain gitar. Michael mendapat inspirasi dalam bermusik dari 2 grup band yang cukup populer di masa itu, Wishbone Ash dan Mountain. Ia juga sempat bekerja sambilan sebagai transcriber lagu.

    Tahun 70-an awal, Michael bergabung dengan band milik Rudolf, The Scorpions. Kebetulan permainan Michael cukup menonjol, namun saat band ini merilis album debutnya, Lonesome Crow pada tahun 1972 album itu kurang mendapat respon yang positif. Satu hal yang perlu dicatat, saat itu usia Michael baru 17 tahun.

    Setelah mengikuti tur promo bersama Scorpions, band lain bernama UFO tertarik dengan talentanya. Kemudian Michael meninggalkan Scorpions dan bergabung dengan UFO yang baru saja ditinggal gitarisnya, Michael Bolton (tapi bukan Michael Bolton penyanyi).

    Bersama UFO, Michael sempat merilis beberapa album, diantaranya Phenomenon (1974), Force It (1975), No Heavy Petting (1976), Lights Out (1977), Obsession (1978). Pada era Michael Schenker inilah nama UFO bisa berkibar dan mendapat pendengar yang lebih luas sampai ke pasar Amerika.

    Permainan gitarnya menunjukkannya sebagai seorang musisi yang berpengaruh. Ia juga terkenal dengan sosoknya yang menenteng Gibson Flying-V dengan body yang dimodif pada bagian catnya, setengah hitam, setengah putih.

    Akan tetapi setelah album merilis album Obsession, Michael dikeluarkan dari UFO karena kecanduan alkohol dan kembali ke Scorpions. Ia menggantikan Uli John Roth yang sebelumnya menggantikan posisinya saat ia keluar dari Scorpions dulu.

    Sekembalinya ke Scorpions, ia ikut merilis album Lovedrive pada tahun 1979. Namun sayang, ketika sedang menjalani tur pertamanya di Amerika, Michael lagi-lagi absen hadir karena kecanduan alkohol. Album tersebut tidak diterima di Amerika terutama karena masalah cover albumnya. Michael pun digantikan oleh Matthias Jabs yang akhirnya menjadi gitaris permanen Scorpions sampai saat ini.

    Setelah keluar dari Scorpions, ia sempat diangkat sebagai gitaris pengganti sementara Joe Perry di Aerosmith. Setelah itu Michael memutuskan untuk bersolo karir dengan membentuk Michael Schenker Group atau biasa disebut MSG.

    Di band ini Michael bertindak sebagai konseptor dan gitaris. Sedangkan untuk vocal diisi oleh Robin McAuley. Album-album yang dirilis adalah Michael Schenker Group (1980), MSG (1981), Assault Attack and One Night at Budokan (1982). Album-album tersebut cukup berkarakter hingga membuat Ozzy Osbourne sempat menawarinya menjadi gitaris Ozzy setelah kematian Randy Rhoads.

    Tahun awal-awal 90an, Michael juga sempat bergabung dengan Ratt untuk bermain unplugged MTV. Selain itu ia pernah tampil dalam kolaborasi Contraband bersama personel-personel dari band-band rock saat itu seperti Shark Island, Vixen, Ratt, dan L.A. Guns). Kemudian ia merilis album Thank You (1993), dan Unforgiven (1999). Tahun 1995, Michael kembali bergabung dengan UFO, dan merilis album Walk On Water dan kemudian tahun 2002 merilis album Sharks.

    Dengan suara gitar yang khas dan riff-riff gitar yang catchy sebagai kontribusinya pada Queen, Brian May menjadi salah satu dari sekian musisi yang berbakat dan memberikan pengaruh pada tahun 70-an.
  10. Bryan May

    Ia adalah anak seorang tukang servis elektronik dan musisi. Ia ternyata ikut mewarisi bakat ayahnya dalam bidang menyolder dan musik. Namun ia sanggup menyeimbangkan ketertarikannya akan teknologi dan musisi dan kemudian melanjutkannya untuk meraih gelar di bidang Fisika. Di saat senggangnya ia menyempatkan diri membuat gitar dibantu oleh ayahnya. Gitar buatannya ini yang kemudian menjadi trade-mark Brian May di setiap penampilannya.

    Saat masih sekolah ia membentuk band pertamanya, 1984, yang merupakan sebuah band instrumental. Band mereka manggung di sekitar kota London dan membuka pertunjukan artis/band legendaris seperti Traffic, Jimmi Hendrix, Pink Floyd dan Tyrannosaurus Rex (nantinya dikenal sebagai T-Rex). Pada tahun 1968, ia meninggalkan bandnya untuk memfokuskan diri pada studinya di Imperial College.

    Saat kuliah, May sering nongkrong bareng Roger Taylor dan kemudian membentuk band hard rock trio bernama Smile. Ia malah juga meneruskan pendidikannya setingkat S2 pada jurusan matematika dan ilmu pengetahuan, tapi kemudian malah memutuskan untuk lebih fokus pada musik secara penuh.

    Band Smile menandatangani kontrak dengan Mercury Records dan merilis satu single yang tidak meraih sukses. Kemudian mereka menambahkan Freddy Mercury pada posisi vokal dan merubah nama band mereka menjadi Queen.

    Setelah bekerja dengan beberapa bassist, akhirnya mereka menemukan dan merekrut John Deacon pada tahun 1971. Queen kemudian menandatangani kontrak dengan EMI dan merilis debut albumnya (Queen) pada tahun 1973 dengan kekuatan utama album mereka: kombinasi vokal opera Freddie Mercury dan riff-riff keren Brian May.

    Brian May bersama Queen terus berekperimen dengan mengembangkan sound mereka. Albun A Night at the Opera dirilis tahun 1975 dan menelurkan lagu hit "Bohemian Rhapsody", yang memperdengarkan kemampuan musikal dan kehebatan mereka sebagai pengarang lagu.

    Kedua album mereka selanjutnya A Day at the Races pada tahun 1976 dan News of the World pada tahun 1977 juga meraih sukses besar di radio maupun di toko musik dengan hit-hit mereka seperti "We Will Rock You" dan bahkan "We Are The Champion" dari album News of the World malah digunakan menjadi lagu kemenangan di lomba olahraga di seluruh dunia sampai sekarang.

    Yang menarik adalah, salah satu lagu dari album News, "It’s Late" adalah lagu dimana Brian May menggunakan two-handed tapping dan hammer-on saat solo gitar dan setahun kemudian baru Eddie Van Halen terkenal dengan two-handed tapping gayanya sendiri. May menyebutkan bahwa tehnik tapping yang ia gunakan diconteknya dari seorang gitaris band club di daerah Texas. Menurut gitaris band tersebut malah Billy Gibbons (ZZ Top) yang pertama kali menggunakannya dan ia hanya menconteknya.

    Setelah Freddie Mercury wafat di tahun 1991, Queen secara resmi bubar. Hanya pada event-event khusus seperti "Concert for Life tribute to Mercury" di tahun 1992 (menggalang dana untuk Mercury Phoenix Trust, dibentuk untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya AIDS).

    Brian May kemudian lebih fokus bersolo karir, merilis Back to the Light pada tahun 1993. Setahun kemudian ia merilis Live at Brixton Academy, yang isinya adalah gabungan dari lagu-lagu solo karirnya dan dari koleksi lagu Queen. Pada tahun 1998 ia merilis album berjudul Another World dimana Jeff Beck ikut mengisi gitar pada lagu "The Guv’nor".

Japanese Rock Music

Japanese rock is a form of popular music, often abbreviated to "J-Rock" in much the same way that "J-Pop" is used as an abbreviation of Japanese Pop. J-Rock is one of the most popular forms of music in Japan.

J-Rock History

Psychedelic rock was invented in the 1960s by American and British counterculture figures. Arriving in Japan, psychedelic rock took on a different flavour. Previously known for the drug intake of its performers leaving an impact on the hazy, drugged-out music, J-Rock performers tended to be drug-free, or even adamantly anti-drug (for example, Kosugi Takehisa, Haino Keiji, Nanjo Asahito).

Psychedelic rock first appeared in Japan in the mid to late 1960s. A few Group Sounds bands imitated their Anglo heros, including The Golden Cups, The Tempters, The Mops, The Dynamites and Jacks, whose "Karappo No Sekai" and "Marianne" were two of the first psychedelic recordings from the country.

Like in the UK and US, the psychedelic rock scene was linked to a political movement involving young, spirited students. An economic boom brought many young people to universities, where radical politics abounded. Central to this movement, arising from the late 60s Kyoto student revolts, was the band Les Rallizes Denudés and the Taj Mahal Travellers, followed by Lost Aaraaff.

In the 1970s, singer-songwriters like Kazuki Tomokawa and Kan Mikami became popular. As in the US and UK, Japanese rock spawned a folk-rock scene, there led by Magical Power Mako. At the same time, radical progressive rock was evolving, with distinctly Japanese bands like After Dinner and YB02, Kenso and KoenjiHyakkei.

From the late 1980s popular rock bands such as X Japan helped define the Visual Kei aesthetic in Japanese rock and pop music. "Visual kei" is often focused upon in the West as a uniquely Japanese part of the Rock music scene. Strictly speaking, however, "Visual kei" is not defined by its sound (which may or may not be "rock" music) but by the appearance of the bands.

A fringe movement from the late 1980s in Japanese alternative rock took the form of noise rock, a sound popularised by bands such as Boredoms.

J-ROCK Bands

The 5,6,7,8's
Acidman
Asian Kung-Fu Generation
Bleach03
The Blue Hearts
The Boom
BOØWY
Boredoms
Brahman
The Brilliant Green
Buck-Tick
B'z
Dir en grey
Do As Infinity
GLAY
Guitar Wolf
The Golden Cups
GO!GO!7188
The High-Lows
Janne Da Arc
L'Arc-en-Ciel
Luna Sea
Malice Mizer
Miyavi
PYG
RC Succession
Shonen Knife
the pillows
Thee Michelle Gun Elephant
The Tempters
The Tigers
The Yellow Monkey
Vodka Collins
X Japan

Sumber : Japanese Life Style

SEJARAH MUSIK DUNIA

Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani yang dikemudian hari berkembang menjadi musik Gereja. Musik itu kemudian disenangi oleh masyarakat, karena adanya pemain-pemain musik yang mengembara serta menyanyikan lagu yang dipakai pada upacara Gereja. Musik itu tersebar di seluruh Eropa kemudian tumbuh berkembang, dan musik instrumental maju dengan pesat setelah ada perbaikan pada alat-alat musik, misalnya biola dan cello. Kemudian timbulah alat musik Orgel. Komponis besar muncul di Jerman, Prancis, Italia, dan Rusia. Dalam abad ke 19, rasa kebangsaan mulai bangun dan berkembang. Oleh karena itu perkembangan musik pecah menurut kebangsaannya masing-masing, meskipun pada permulaannya sama-sama bergaya Romantik. Mulai abad 20, Prancis menjadi pelopor dengan musik Impresionistis yang segera diganti dengan musik Ekspresionistis.

A. Perkembangan Musik Dunia

Musik sudah ada sejak Zaman purbakala dan dipergunakan sebagai alat untuk mengiringi upacara-upacara kepercayaan. Perubahan sejarah musik terbesar terjadi pada abad pertengahan,disebabkan terjadinya perubahan keadaan dunia yang makin meningkat. Musik tidak hanya dipergunakan untuk keperluan keagamaan, tetapi dipergunakan juga un tuk urusan duniawi
PERKEMBANGAN MUSIK DUNIA TERBAGI DALAM ENAM ZAMAN :
1.Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan sejarah kebudayaan adalah Zaman antara berakhirnya kerajaan Romawi (476 M) sampai dengan Zaman Reformasi agama Kristen oleh Marthen Luther (1572M). perkembangan Musik pada Zaman ini disebabkan oleh terjadinya perubahan keadaan dunia yang semakin meningkat, yang menyebabkan penemuan-penemuan baru dalam segala bidang, termasuk dalam kebudayaan. Perubahan dalam sejarah musik adalah bahwa musik tedak lagi dititikberatkan pada kepentingan keagamaan tetapi dipergunakan juga untuk urusan duniawi, sebagai sarana hiburan.
Perkembangan selanjutnya adalah adanya perbaikan tulisan musik dan dasar-dasar teori musik yang dikembangkan oleh Guido d’ Arezzo (1050 M)
Musik dengan menggunakan beberapa suara berkembang di Eropa Barat. Musik Greogrian disempurnakan oleh Paus Gregorius.
Pelopor Musik pada Zaman Pertengahan adalah :
1. Gullanme Dufay dari Prancis.
2. Adam de la halle dari Jerman.
2. Zaman Renaisance (1500 – 1600)

Zaman Renaisance adalah zaman setelah abad Pertengahan, Renaisance artinya Kelahiran Kembali tingkat Kebudayaan tinggi yang telah hilang pada Zaman Romawi. Musik dipelajari dengan cirri-ciri khusus, contoh nyanyian percintaan, nyanyian keperwiraan. Sebaliknya musik Gereja mengalami kemunduran. Pada zaman ini alat musik Piano dan Organ sudah dikenal, sehingga munculah musik Instrumental. Di kota Florence berkembang seni Opera. Opera adalah sandiwara dengan iringan musik disertai oloeh para penyanyinya.

Komponis-komponis pada Zaman Renaisance diantaranya :
1. Giovanni Gabrieli (1557 – 1612) dari Italia.
2. Galilei (1533 – 1591) dari Italia.
3. Claudio Monteverdi (1567 – 1643) dari Venesia.
4. Jean Baptiste Lully (1632 – 1687) dari Prancis.
3. Zaman Barok dan Rokoko

Kemajuan musik pada zaman pertengahan ditandai dengan munculnya aliran-aliran musik baru, diantaranya adalah aliran Barok dan Rokoko. Kedua aliran ini hamper sama sifatnya, yaitu adanya pemakaian Ornamentik (Hiasan Musik). Perbedaannya adalah bahwa musik Barok memakai Ornamentik yang deserahkan pada Improvisasi spontan oleh pemain, sedangkan pada musik Rokoko semua hiasan Ornamentik dicatat.
Komponis-komponis pada Zaman Barok dan Rokoko :
A. Johan Sebastian Bach
Lahir tanggal 21 Maret 1685 di Eisenach Jerman, meninggal tanggal 28 Juli 1750 di Lipzig Jerman. Hasil karyanya yang amat indah dan terkenal:
1. St. Mathew Passion.
2. Misa dalam b minor.
3. 13 buah konser piano dengan orkes
4. 6 buah Konserto Brandenburg
Gubahan-gubahannya mendasari musik modern. Sebastian Bach menciptakan musik Koral (musik untuk Khotbah Gereja) dan menciptakan lagu-lagu instrumental.
Pada akhir hidupnya Sebastian Bach menjadi buta dan meninggal di Leipzig
B. George Fredrick Haendel
Lahir di Halle Saxony 23 Februari 1685 di London, meninggal di London tanggal 14 April 1759. Semasa kecilnya dia sudah memperlihatkan bekat keahlian dalam bermain musik. Pada tahun 1703,ia pindah ke Hamburg untuk menjadi anggaota Orkes Opera. Tahun 1712 ia kembali mengunjungi Inggris. Hasil ciptaannya yang terkenal adalah ;
1. Messiah, yang merupakan Oratorio (nama sejenis musik) yang terkenal.
2. Water Musik (Musik Air).
3. Fire Work Music (Musik Petasan).
Water Musik dan Fire Work Music merupakan Orkestranya yang paling terkenal. Dia meninggal di London dan dimakamkan di Westminster Abbey.
4. Zaman Klasik 91750 – 1820)
Sejarah musik klasik dimukai pada tahun 1750, setelah berakhirnya musik Barok dan Rokoko.
Ciri-ciri Zaman musik Klasik:
a. Penggunaan dinamika dari Keras menjadi Lembut, Crassendo dan Decrasscendo.
b. Perubahan tempo dengan accelerando (semakin Cepat) dan Ritarteando (semakin lembut).
c. Pemakaian Ornamentik dibatasi
d. Penggunaan Accodr 3 nada.